Sabtu, 18 April 2015

teruntuk dia

       Disaat aku sedang menghabiskan waktu luang bersama para sahabatku, tiba-tiba ia datang menghampiriku dan mengajakku berkenalan. Menyapaku dengan sebuah senyum kecil. Aku hanya melihatnya dengan pandangan yang sangat datar. Aku benar-benar tidak mengenal siapa lelaki itu..
       Setelah kami sedikit bercengkrama dan aku sudah mengenalnya, kami pun menjadi lebih dekat satu sama lain, saling berbagi cerita, saling tertawa bersama, setiap ada dia aku merasa hati ini berbeda rasanya.
       Semakin lama waktu pun semakin berjalan cepat, dia yang selalu menatapku tiap kali kita bertemu, dia yang selalu tersenyum melihatku, dia yang membuat hati ini merasakan hal yang berbeda, tiba-tiba semuanya hilang dengan begitu saja. Ada apa dengannya?
       Aku sadar, memang saat kita dekat ada lelaki lain yang berusaha ingin mendekatiku. Namun, apa hanya karena itu kau jadi menjauh? Dan memilih bersama wanita lain?
       Dimana letak naluri seorang lelaki yang ada pada dirimu? Aku merindukan senyum itu. Aku merindukan saat kita tertawa bersama. Aku merindukan bagaimana kita memulai percakapan yang awalnya begitu singkat hingga sang fajar mulai menyinari bumi.
       Entahlah... Aku tidak mau berlarut-larut dalam keadaan bodoh seperti ini. Mungkin ini adalah cara Tuhan untuk menunjukkan siapa dia sebenarnya, tanpa harus dipersatukan. Lebih baik dalam kesendirian, daripada aku harus merasakan cinta yang salah. Karena terkadang orang yang tepat, tidak dipertemukan oleh Tuhan dengan cepat.
       Yakin saja, sesuatu yang sudah ditakdirkan menjadi milik kita, Tuhan tidak akan membiarkan menjadi milik orang lain :)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar